BAB I
PENDAHULUAN
Pada Bab I ini akan dijelaskan teori –
teori kepemimpinan, komunikasi, motivasi, dan pengembangan karir :
TEORI
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan atau Leadership berasal
dari kata “pimpin” yang berarti
tuntun, bina, atau bimbing. Dengan demikian, kepemimpinan merupakan hal yang
berhubungan dengan proses menggerakan, memberikan tuntunan, membina,
membimbing, menunjukkan jalan, memberi contoh keteladanan, mengambil resiko,
mempengaruhi dan menyakinkan orang lain. Menurut William G. Scott pada tahun 1962, beliau
pernah berbicara mengenai arti kepemimpinan yaitu
“Kepemimpinan adalah sebagai proses
mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.” Dalam hal ini dimaksudkan bahwa kepemimpinan selalu
menyangkut dalam hal mempengaruhi orang lain demi tercapainya suatu tujuan yang
baik. Seorang pemimpin dituntut memiliki tanggung jawab yang besar dan mampu
menunjukkan jalan yang baik atau benar, namun dapat pula dituntut untuk
mengepalai suatu pekerjaan atau
kegiatan.
Sementara mendefinisikan kepemimpinan adalah
penting untuk memahami bahwa seorang pemimpin adalah seseorang yang secara
efektif dapat berkomunikasi dengan pengikutnya. Salah satu definisi
kepemimpinan mendefinisikan pemimpin sebagai pemimpin alam. Pemimpin alam ini
disebut karismatik pemimpin. Karismatik pemimpin yang memiliki potensi untuk
membawa perubahan radikal dalam masyarakat. Pemimpin perlu terus memantau
lingkungan. Mereka tidak hanya dapat bertindak secara lokal tetapi mereka harus
memiliki pandangan yang lebih luas.
TEORI
KOMUNIKASI
Komunikasi sangat dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan adanya komunikasi yang baik dan terarah maka akan
tercapai sebuah kesuksesan entah itu dalam hal pekerjaan maupun pergaulan. Menurut
seorang ahli bernama Effendy tahun 2000, beliau pernah berbicaraa mengenai arti
komunikasi yaitu “Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau
perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang
yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi
menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau
sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan.” Dengan adanya komunikasi, segala
hal informasi dapat disampaikan secara langsung dan cepat. Tidak ada orang yang
dapat eksis atau terkenal tanpa adanya komunikasi. Oleh sebab itu komunikasi
amat sangat dibutuhkan terutama dalam bidang pekerjaan.
TEORI MOTIVASI
Motivasi dibutuhkan oleh setiap orang
agar orang tersebut terpanggil dan bersemangat untuk melakukan kegiatan yang
akan dia lakukan. Menurut seorang ahli
bernama Mangkunegara pada tahun 2005, beliau mengemukakan pendapatnya tentang
arti motivasi yaitu
“motivasi terbentuk dari sikap (attitude)
karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap
situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja
maksimal”. Mangkunegara juga mengemukakan teori Hierarki Kebutuhan
Maslow yang berisi :
1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk
makan, minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling
dasar
2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan
perlindungan diri dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.
3. Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu
kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan
kebutuhan untuk mencintai serta dicintai.
4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan
untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain.
5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri,
yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik terhadap sesuatu.
Ciri-ciri motivasi :
1.
Tekun
menghadapi tugas
2.
Ulet
menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
3.
Menunjukkan
minat terhadap bermacam-macam masalah
4.
Lebih
senang bekerja mandiri
5.
Tidak
cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin
6.
Dapat
mempertahankan pendapatnya
7.
Tidak
cepat menyerah terhadap hal yang diyakini
8.
Senang
mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
TEORI
PENGEMBANGAN KARIR
Pengembangan
karier merupakan tanggung jawab suatu organisasi yang menyiapkan karyawan
dengan kualifikasi dan pengalaman tertentu, agar pada saat dibutuhkan
organisasi sudah memiliki karyawan dengan kualifikasi tertentu. Menurut seorang
ahli bernama Veithzal Rivai pada tahun 2009, beliau mengemukakan arti dari
karir tersebut yaitu ,“Karir terdiri dari
semua pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau dapat dikatakan bahwa
karir adalah seluruh jabatan yang diduduki seseorang dalam kehidupan kerjanya”.
Beliau juga mengemukakan pengertian dari keseluruhan arti pengembangan karir
dari sudut pandangnya sendiri, yaitu “Pengembangan
karir adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam
rangka memcapai karir yang di inginkan”.
BAB II
ISI
Hubungan Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki persyaratan yang dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu sifat, sikap atau perilaku, dan kemampuan.
1. Sifat
Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin pada umumnya ialah bijaksana, cerdas, rasional, tegas, adil, kritis, jujur, sabar, bertanggung jawab dan sebagainya.
Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin pada umumnya ialah bijaksana, cerdas, rasional, tegas, adil, kritis, jujur, sabar, bertanggung jawab dan sebagainya.
2. Sikap/Perilaku
Disamping itu, pemimpin yang baik perlu juga menentukan/memilih sikap atau perilaku yang sesuai dengan keadaan, tetapi memiliki sikap yang tersirat dalam butir-butir Pancasila, yang harus dibina. Berikut ini kita pelajari hasil penyusunan dua pakar, yaitu Robert Tannenbaum dan Warren H.Schmidt berupa satu model rangkaian perilaku kepemimpinan, yang dapat membantu kita dalam menentukan sikap/perilaku tertentu yang sesuai dengan keadaan. Keadaan tersebut mengacu pada kadar kemampuan pemimpin dan kemampuan orang yang dipimpin untuk bekerjasama.
Disamping itu, pemimpin yang baik perlu juga menentukan/memilih sikap atau perilaku yang sesuai dengan keadaan, tetapi memiliki sikap yang tersirat dalam butir-butir Pancasila, yang harus dibina. Berikut ini kita pelajari hasil penyusunan dua pakar, yaitu Robert Tannenbaum dan Warren H.Schmidt berupa satu model rangkaian perilaku kepemimpinan, yang dapat membantu kita dalam menentukan sikap/perilaku tertentu yang sesuai dengan keadaan. Keadaan tersebut mengacu pada kadar kemampuan pemimpin dan kemampuan orang yang dipimpin untuk bekerjasama.
Dalam hal ini kepemimpinan memiliki hubungan yang erat dengan kinerja
karyawan. Kinerja karyawan tidak hanya dilihat dari skill saja namun juga
dilihat dari cara seseorang itu memipin dan mempengaruhi kawan sepekerjaannya
untuk mencapai tujuan yang menguntungkan perusahaannya. Seorang pemimpin harus
mampu berkontribusi terhadap prediksi adanya pemberdayaan pada bawahan. Dalam hal
ini pemimpin perusahaan juga dituntut untuk memotivasi bawahannya agar mereka
mempertahankan prestasinya dalam dunia kerja dan terus bias menghasilkan hasil
kinerja yang efektif. Berikut ini terdapat aspek-aspek antara hubungan
kepemimpinan dan kinerja karyawan :
1. Kualitas kerja adalah mutu hasil kerja yang
didasarkan pada standar yang ditetapkan. Kualitas kerja diukur dengan indikator
ketepatan, ketelitian,
keterampilan dan keberhasilan kerja. Kualitas kerja meliputi
ketepatan, ketelitian, kerapihan dan kebersihan hasil pekerjaan.
2. Kuantitas kerja yaitu banyaknya hasil kerja
sesuai dengan waktu kerja yang ada, yang perlu diperhatikan bukan hasil rutin
tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat terselesaikan. Kuantitas kerja meliputi
output, serta perlu diperhatikan pula tidak hanya output yang rutin saja,
tetapi juga seberapa cepat dia dapat menyelesaikan pekerjaan yang ekstra.
3. Dapat tidaknya
diandalkan termasuk dalam hal ini yaitu mengikuti instruksi, inisiatif, rajin,
serta sikap hati-hati.
4. Sikap, yaitu sikap
terhadap pegawai perusahaan dan pekerjaan serta kerjasama.
Hubungan
Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan
Komunikasi
merupakan hal yang paling penting dan harus terjadi antara atasan dan bawahan
maupun sesama karyawan suatu perusahaan. Komunikasi yang baik dan efektif dapat
membuat kinerja karyawannya menjadi lebih baik, karena pada dasarnya sebagai
sumber daya manusia yang membutuhkan sesuatu untuk dapat memacu keinginan
mereka untuk dapat bekerja dengan giat sehingga mereka mampu meningkatkan
kreativitas dan semangat kerja sesuai dengan batas kemampuan masing – masing.
Bentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut
:
1. Komunikasi vertikal
Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik.
Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik.
2. Komunikasi horisontal
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.
3. Komunikasi diagonal
Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan bagian.
Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan bagian.
Komunikasi
dalam organisasi atau perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Menimbulkan rasa kesetiakawanan dalam
loyalitas antar pegawai.
2. Meningkatkan semangat kerja para pegawai.
3. Meningkatkan moral dan disiplin para pegawai.
4. Semua jajaran pimpinan dapat mengetaui
keadaan bidang yang menjadi tugasnya sehingga akan berlangsung pengendalian
operasional yang efisien.
5. Semua pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan,
peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan pimpinan organisasi.
6. Semua informasi yang dibutuhkan pegawai dapat
dengan cepat dan tepat diperoleh.
7. Meningkatkan rasa tanggung jawab semua
pegawai.
8. Menimbulkan saling pengertian diantara
pegawai.
9. Meningkatkan kerjasama diantara pegawai.
10. Meningkatkan semangat korp dikalangan para
pegawai.
Berdasarkan
aspek diatas komunikasi antar kinerja karyawan memang sangat berkaitan hubungannya
dengan satu sama lain. Dalam hal ini juga dibutuhkan komunikasi dua arah yaitu karyawan mempunyai hak untuk meminta penjelasan tentang
ekspektasi perusahaan, persyaratan kerja dan parameter ukuran kesuksesan sebuah
tugas. Setiap karyawan harus mampu berkomunikasi dengan senior team agar
setiap individu dapat mengerti tugas-tugas karyawan dan apa yang bias dilakukan
dengan budget dan target. Karyawan harus secara proaktif memberitahu apa kendala yang mereka temui di lapangan, dan
senior team harus bisa membantu. Dengan keadaan seperti ini, komunikasi
didalam kinerja karyawan akan selalu berjalan komunikatif dan terarah.
Hubungan
Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Motivasi kerja karyawan amat sangat
dibutuhkan untuk suatu pekerjaan, karena pada dasarnya manusia mudah dimotivasi
dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya. Dasar acuan penulis disini adalah
teori Abraham H Maslow sebab manusia pada umumnya akan merasa tercukupi
kebutuhannya jika kebutuhan fisiknya tercukupi (pangan, air, perumahan dan
tidur), sehingga kebutuhan-kebutuhan yang lainnya akan lebih termotivasi untuk
dicapai (keamanan/keselamatan, penerimaan penghargaan, dan aktualisasi diri).
Manusia tidak mungkin langsung, mencapai kebutuhan yang lebih tinggi tanpa
melalui kebutuhan dasar (kebutuhan fisik). Pentingnya motivasi dalam organisasi
sehingga menyebabkan seseorang akan bekerja jika ada motif karena tanpa motif ,
orang tidak akan berbuat sesuatu. Motif dapat timbul dari dalam karena adanya
kebutuhan dasar manusia yang bersifat universal tetapi tidak dapat pula
dirangsang. Rangsangan dari luar dapat berbentuk fisik atau non fisik yang
disebut dengan motivasi sedangakan bendanya dinamakan motivator.
Dari beberapa
penelitian disebutkan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan, dan dalam penelitian ini juga menyatakan bahwa motivasi
merupakan factor dominan yang mempengaruhi kinerja karyawan. Hubungan anatara
motivasi dan kinerja karyawan yaitu semakin tinggi motivasi karyawan dalam
bekerja maka kinerja yang dihasilkan juga semakin efektif dan kompeten di dalam
bidangnya. Proses belajar harus menjadi budaya perusahaan sehingga keterampilan
para karyawan dapat dipelihara. Dalam hal ini loyalitas karyawan yang kompeten
haruas diperhatikan.
Berikut
ini terdapat 10 prinsip yang harus dilakukan oleh pimpinan dalam memberikan
motivasi kepada para bawahannya berupa :
1.
Upah
atau Gaji yang layak .
2. Pemberian insentif
3. Memperhatikan rasa harga diri
4. Memenuhi kebutuhan rohani
5. Memenuhi kebutuhan berpartisipasi
6. Menempatkan pegawai pada tempat yang tepat
7. Menimbulkan rada aman dimasa depan
8. Memperhatikan lingkungan tempat kerja
9. Memperhatikan kesempatan untuk maju
10. Menciptakan persaingan yang sehat
Oleh sebab itu motivasi dapat dikatakan sebagai suatu pemberian pengarahan, dorongan atau semangat kepada para karyawan agar mampu bekerja sesuai dengan tujuan yang diharapkan, demi tercapainya tujuan organisasi dalam suatu perusahaan dengan efektif dan efisien.
Oleh sebab itu motivasi dapat dikatakan sebagai suatu pemberian pengarahan, dorongan atau semangat kepada para karyawan agar mampu bekerja sesuai dengan tujuan yang diharapkan, demi tercapainya tujuan organisasi dalam suatu perusahaan dengan efektif dan efisien.
Hubungan Pengembangan Karir terhadap Kinerja
Karyawan
Diantara sekian banyak komponen, pengembangan
karir adalah program adalah kegiatan yang harus dilaksanakan secara konsisten
sebagai pusat penilaian karyawan. Pengembangan karir yang dapat dilakukan
seperti lokakarya pengembangan kariri, buku catatan karir, system penempatan
kerja, inventori kemampuan atau keterampilan, jenjang dan jalur karir, sumber
karir dan kain sebagainya.
Berikut ini merupakan bentuk-bentuk
pengembangan karir terhadap kinerja karyawan :
1. Pendidikan
dan Pelatihan
Pendidikan menekankan pada penekanan keahlian teoritis, konseptual, dan moral karyawan, sedangkan pelatihan lebih menekankan pada peningkatan keterampilan teknik pelaksanaan karyawan. Pelatihan (training) yang diberikan kepada karyawan operasional, sedangkan pendidikan (education) diberikan kepada karyawan manajerial.
Pendidikan menekankan pada penekanan keahlian teoritis, konseptual, dan moral karyawan, sedangkan pelatihan lebih menekankan pada peningkatan keterampilan teknik pelaksanaan karyawan. Pelatihan (training) yang diberikan kepada karyawan operasional, sedangkan pendidikan (education) diberikan kepada karyawan manajerial.
2. Mutasi
Mutasi atau yang dikenal dengan mutasi personal diartikan sebagai perubahan posisi/jabatan/pekerjaantempat kerja dari seorang tenaga kerja yang dilakukan baik secara vertikal maupun horizontal. Mutasi secara vertical mengandung arti bahwa tenaga kerja yang bersangkutan dipindahkan pada posisi/jabatan/pekerjaan yang lebih tinggi dari sebelumnya, yang biasanya diikuti dengan perubahan, dari wewenang dan tanggung jawabnya, status, kekuasaan, dan pendapat baik ke tinggi yang lebih tinggi maupun tingkat yang lebih rendah. Sedangakan mutasi horizontal mengandung arti terjadinya perubahan posisi/jabatan/pekerjaan/tempat namun masih dalam level/tingkat yang sama, (yang berubah hanyalah bidang tugas atau areal tempat tugasnya) yang di ikuti dengan perubahan tingkat wewenang dan tanggung jawabnya, status, kekuasaan dan pendapatannya.
Mutasi atau yang dikenal dengan mutasi personal diartikan sebagai perubahan posisi/jabatan/pekerjaantempat kerja dari seorang tenaga kerja yang dilakukan baik secara vertikal maupun horizontal. Mutasi secara vertical mengandung arti bahwa tenaga kerja yang bersangkutan dipindahkan pada posisi/jabatan/pekerjaan yang lebih tinggi dari sebelumnya, yang biasanya diikuti dengan perubahan, dari wewenang dan tanggung jawabnya, status, kekuasaan, dan pendapat baik ke tinggi yang lebih tinggi maupun tingkat yang lebih rendah. Sedangakan mutasi horizontal mengandung arti terjadinya perubahan posisi/jabatan/pekerjaan/tempat namun masih dalam level/tingkat yang sama, (yang berubah hanyalah bidang tugas atau areal tempat tugasnya) yang di ikuti dengan perubahan tingkat wewenang dan tanggung jawabnya, status, kekuasaan dan pendapatannya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
:
Dari keterangan makalah diatas dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan, komunikasi, dan pengembangan karir sangat
berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan dikarena masing-masing memiliki
point-point peranan penting. Seperti halnya kepemimpinan, karyawan membutuhkan
pemimpin yang adil dan bijaksana agar kinerja si karyawan dapat dinilai secara
kompeten dan efisien. Kemudian komunikasi, komunikasi yang komunikatif dibutuhkan
agar antar atasan dan bawahan agar tercipta kerjasama yang baik. Kemudian motivasi,
motivasi amat sangat dibutuhkan pada setiap karyawan agar bagi mereka yang
telah berprestasi dapat meningkatkan lagi prestasi dalam bidangnya. Dan pengembangan
karir, pengembangan karir dibutuhkan sebagai reward terhadap kinerja-kinerja
karyawan yang kompeten di bidangnya.
SARAN
:
Pemimpin seharusnya lebih memperbanyak lagi melakukan
kegiatan untuk meningkatkan motivasi-motivasi kerja terhadap karyawannya
seperti melakukan tambahan training, memberikan reward bagi yang berprestasi,
melakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan, dan melakukan
kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antara karyawan dan perusahaan.
maaf minta izin ngcopy laporanya ya buat tugas UTS ku...terimakasih
BalasHapusBoleh minta HTML Tamplate nya Sob
BalasHapusini ga ada menurut para ahlinya ya bro?
BalasHapus