Halaman

Senin, 18 November 2013

SOFTSKILL TULISAN : KISAH DAUN

KISAH DAUN


Orang-orang memanggilku daun karena aku sering mengoleksi dedaunan sebagai lembaran pembatas buku yang aku baca. Untuk menjadi Daun, aku harus memiliki kekuatan hati yang luar biasa. Mengapa demikian ? itu semua karena Pohon. Aku mengenal  Pohon selama 3 tahun. Aku tahu semua tentangnya, kebiasaannya, makanan yang dia suka, namun perasaannya padaku ? aku tidak pernah tahu.
Kami sering melakukan kegiatan dan bersenda gurau bersama. Ketika suatu hari Pohon memiliki seorang kekasih untuk pertama kalinya, aku mempelajari sebuah perasaan yang tidak biasa. Perasaan ini seperti layaknya 1 kilogram buah lemon segar yang tiba-tiba menjadi busuk dalam waktu sekejap.  Aku berusaha menyembunyikan perasaan yang tidak biasa ini dan bersikap tenang seperti biasanya kepada Pohon.

Suatu hari ketika Pohon memutuskan berpisah dengan kekasih pertamanya, aku menyembunyikan  perasaan yang luar biasa senangnya. Namun selang sebulan kemudian, Pohon menjalin hubungan dengan orang lain. Aku tahu kekasihnya tidak menyukai kehadiranku, hingga pada suatu hari aku terlibat perang dingin dengan kekasihnya. Tetapi…Pohon tetap membela kekasihnya dan pergi meninggalkanku. Aku berlari ke taman belakang sekolah dan menangis sendirian. Keesokan harinya Pohon menghampiriku kembali dan kami bersenda gurau seperti biasanya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Aku sering duduk memperhatikan Pohon bermain bola dilapangan sekolah, namun suatu hari seseorang menghampiriku. Sudah 1 bulan ini, dia mendekatiku dan tak pernah lelah mengirimkan pesan singkat ke ponselku setiap hari meskipun aku hanya membalas dengan seadanya. Dia seperti Angin.  Angin yang gigih dan berusaha membawa Daun pergi dari Pohon ke tempat yang jauh lebih baik. Aku mulai berfikir untuk mulai mebuka sedikit ruang untuk Angin, hingga pada suatu hari untuk kesekian kalinya Angin bertanya padaku “apakah masih ada ruang untukku?” Aku hanya merunduk. Angin dengan pesimis menatapku. Aku menghela nafas panjang, dan mengangguk sambil tersenyum kecil. Angin segera memelukku dengan bahagianya dan berkata “terima kasih”.

Keesokan harinya, Pohon mengajakku untuk bertemu karena ada yang ingin dia ceritakan padaku, begitupun aku yang ingin bercerita padanya. Ketika bertemu, Pohon mulai bercerita tentang bahwa dia baru saja berpisah dengan kekasihnya. Kemudian akupun bercerita bahwa aku baru memulai hubungan dengan Angin. Pohon hanya tersenyum kecil dan berkata “semoga dia yang terbaik untukmu”. Sesampainya dirumah, aku mengirimkan sms pada Pohon yang berupa pertanyaan “Daun pergi karena Angin bertiup atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal ?”.  Namun…tak  ada sepatah katapun yang dapat dijawab oleh Pohon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Large Rainbow Pointer