Halaman

Jumat, 16 Oktober 2015

TUGAS SOFTSKILL PENGANTAR TELEMATIKA : BAB I

Definisi Telematika
    Pada mulanya, istilah Telematika dikenal dalam bahasa Perancis yaitu Telematique, yang kemudian berkembang menjadi istilah umum di Eropa.  Selanjutnya, Telematika/Telematiks diartikan untuk memperlihatkan pertemuan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.  Perkembangan makna telematics menjadi singkatan dari “Telecomunications and Informatics“, yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Dewasa ini, istilah Telematika memperlihatkan konvergensi antara Telekomunikasi, Media dan Informatika. Konvergensi pada telematika merupakan penyelenggaraan sistem elektronik yang berbasis teknologi digital.  Akibat dari perkembangan yang luar biasa, istilah telematika berkembang menjadi istilah Teknologi Informatika (TI), Information & Communication Technologies (ICT).


Perkembangan Telematika di Indonesia
        Perkembangan telematika di Indonesia mengalami tiga periode yang terjadi di masyarakat.
1. Periode Rintisan
    Periode ini dimulai pada tahun 1970-an. Di tahun ini Toffer menyebutnya dengan zaman informasi. Namun, di Indonesia sendiri pasokan listrik untuk mengakses informasinya masih terbatas. Hingga pada akhirnya Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa.
2. Periode Pengenalan
       Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet. Pada tahun 1995 – 1998 kesadaran akan telematika di Indonesia melonjak sangat tinggi sehingga hadirlah stasiun televusu swasta dan beberapa teknologi informatika lainnya. Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital divide).
3. Periode Aplikasi
     Di awal era tahun 2000-an, pemerintah Indonesia mulai serius menanggapi perkembangan telematika. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam hal ini, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya serta fungsi yang ditawarkan juga cukup canggih, antara lain muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G dan lain sebagainya.

Trend Telematika Ke Depan
    Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Teknologi telmatika semakin didukung dengan kemajuan search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik. 
Ada lima kelompok industry yang berperan besar dalam perkembangan trend telematika ke depan, diantaranya:
1. Infrastruktur Telekomunikasi (biasanya resiko bisnis paling besar)
2. Infrastruktur Internet (biasanya resiko bisnis sedang & rendah)
3. Hosting service (biasanya resiko bisnis rendah)
4. Transaction type service (biasanya resiko bisnis rendah)
5. Content / knowledge producer (biasanya resiko bisnis rendah)




Sumber Referensi :
[1.] Edmon Makarim, "Pengantar Hukum Telematika – Suatu Kompilasi Kajian", Badan Penerbit FHUII, 2005, hlm. 8,
[2.]Natakusumah, E.K., “Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia.” , Pusat Penelitian Informatika – LIPI Bandung, 2002.
[3.]  URL :  http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika,  12 Oktober 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Large Rainbow Pointer