ME vs MOM vs MY BEST FRIEND
Dalam kehidupan
sehari-hari sering sekali kita temui hal-hal yang menyangkut tentang masalah
konflik dan perselisihan. Terutama didalam keluarga. Pendapat atau argumentasi
seorang anak dan orang tua biasanya memiliki kecenderungan perbedaan yang cukup
signifikan terutama dalam pola pikirnya. Dibawah ini terdapat contoh kasus
tentang perselisihan antara Ibu dan anak serta teman dekat si anak.
Laila (16 tahun)
merupakan seorang sisiwi yang sekarang duduk si bangku sekolah menengah atas di
sebuah sekolah swasta. Sejak ia duduk dikelas 1 SMP, ia memiliki seorang teman
bernama Judit (17 tahun). Laila berpandangan bahwa Judit adalah seorang gadis
yang baik. Laila merasa sangat cocok berteman dengan Judit, karena memiliki
hampir kesamaan pada setiap karakternya. Hingga pada suatu hari Judit berencana
membawa Laila menginap beberapa hari di sekitar daerah bilangan Sentul Puncak
sekaligus
menaminya mengikuti casting suatu rumah produksi. Di hari itu pun
Laila meminta ijin pada sang Ibu. Namun ibu tidak mengizinkannya. Pada suatu
malam, Laila nekat pergi bersama Judit dan keesokan paginya sang ibu kesal
mendapati anaknya tidak ada dirumah. Tiga hari kemudian Laila kembali ke rumah.
Ibu Laila menampilkan wajah yang amat sangat marah pada Laila. Namun Laila
tidak memperdulikannya. Sejak saat itu, Laila menjadi sering pergi tanpa pamit
bersama Judit hingga berhari-hari dan tidak memperdulikan sekolahnya. Sang Ibu
penasaran tentang apa yang dilakukan Laila dan Judit, hingga secara diam-diam
Ibu mengikuti kemana mereka pergi. Sang Ibu mendapati Laila bermabuk-mabukan di
suatu diskotik bersama Judit. Ibu marah besar dan secara tidak sengaja menampar Laila dan Judit.
Judit yang sedang mabuk total dan terbawa emosipun tidak terima atas perlakuan
ibu laila. Judit marah besar dan kemudian pergi meninggalkan Laila dan ibunya
Laila. Sejak saat itu hubungan antara Ibu, Laila, dan Judit hancur berantakan
tanpa komunikasi satu sama lain dan kabar terakhir Laila kabur dari rumah
akibat terkekang oleh sikap sang ibu yang overprotektif kepada Laila.- Menurut pendapat saya artikel diatas sebenarnya tindakan si ibu tergolong pada hal yang positif dengan mengkhawatirkan si anak takutnya terjerat hal-hal yang tidak baik, namun tindakan yang dilakukannya dengan sikap yang emosional seperti marah-marah kurang membuat si anak menjadi jera bahkan si ibu malah membuat hubungan pertemanan si anak dengan temannya hancur begitu saja.
- Solusi dari masalah diatas adalah sebaiknya si ibu bisa menasihati sang anak dengan baik dan memberikan pelajaran atau yang baik juga bukan dengan cara menampar si anak dan temannya. Dan juga si ibu bisa memberitahu si anak agar apabila si anak memiliki seorang teman harusnya diperkenalkan kepada si ibu juga agar tidak salah memilih teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar