Halaman

Sabtu, 25 April 2015

TUGAS RESENSI : NOVEL "KARENA CINTA ITU SEMPURNA"




IDENTITAS BUKU
Judul Buku                  : Karena Cinta Itu Sempurna
Genre Buku                 : NonFiksi
Penulis                         : Indi
Penerbit                       : Homerian Pustaka
Tanggal Terbit             : 01 Februari 2011
Tebal Buku                  : 180 hlm ; 0.20 kilogram
Harga Buku                 : Rp 29.000,-

Kepengarangan
Karena Cinta Itu Sempurna merupakan novel ke-2 karya Indi setelah sukses pada novel pertamanya yaitu Waktu Aku Sama Mika. Indi yang awalnya hanya seorang penulis blog, saat ini sudah mampu membagikan tulisannya ke media melalui novel-novel yang ia tulis. Judul yang diberikan pada novel ini sangat sederhana namun istimewa.
Tokoh utama pada novel ini adalah Indi (sang penulis). Novel ini masih berkisah tentang cerita hidup atau diary sang penulis dari awal ia lahir sebagai pengidap Scoliosis hingga sukses menjadi seorang penulis dan designer. Di dalam novel ini bisa dikatakan juga sebagai cerita lanjutan dari novel yang sebelumnya, karena sang penulis menceritakan kembali sang kekasihnya yaitu Mika yang mengidap HIV/AIDS.
Penulis ini sangat pandai dalam menggunakan kata-kata atau gaya bahasa pada setiap tulisannya. Meskipun penggunaan bahasanya sederhana, namun mampu membuat pembaca seolah-olah terbawa dalam cerita yang dituliskan oleh penulis. Buku ini tidak hanya menceritakan tentang penyakit yang mengidap pada tokoh utama, namun buku ini juga memberikan banyak motivasi dan pembelajaran dalam hal kepercayaan diri dan kekuatan cinta yang begitu luar biasa.
                                                                     
Sinopsis
Tuhan memberiku petunjuk nya satu persatu. Aku yang menderita Scoliosis(Kelainan Tulang Belakang) dan kemudian Mika  HIV/AIDS. Aku mencari pengobatan untuk penyembuhan kelainan tulang ini,tapi aku tak kuasa untuk mengenakan pakaian yang seperti dari besi ,yang namanya Brace. Brace ini awalnya sangat mengganggu. Aku tidak bisa bergerak dan melakukan aktivitas lainya dan paling penting aku tidak boleh olahraga berlari dan melompat. Karena itu sama saja membunuh tulang belakangku sehingga bertambah parah. Aku menuruti semua kemaua orang tua meskipun itu sakit dan saat sekolah aku merasa semua temanku menghina ku , bahkan guru yang ada di sekolah .
Mika adalah penyelamat hidupku dan ada beberapa sahabat ku yang lain yang bersama aku. Mika adalah orang yang paling berarti dalam hidupku saat aku mengenalnya  di SMA .  Saat itulah aku membuat hidupku lebih berarti dan Mika pun ingin menjalani hubungan denganku. Istimewa sekali ternyata ada orang yang terteguh hati kepadaku meski yang lain sering menganggapnya anak cacat.
Aku Tumbuh menjadi remaja yang dicintai ,sempurna dan bahkan special aku tidak lagi mempermasalahkan di kelaianan yang aku derita sejak masih kecil. Meskipun sulit hidup penuh hinaan, tapi aku sekarang memulai kembali hidupku dengan kebahagiaan  dan bersama Mika . Mika menceritakan kepadaku bahwa dia mengidap HIV/AIDS . Tetapi aku sama sekali tidak mengerti apa yang di deritanya. Mika hanya menjelaskan padaku penyakit itu menyerang CD4 (sel darah putih )yang kelamaan akan hilang sedikt demi sedikit . Aku sama sekali tidak mengetahui penyakit itu.
"Apa rasanya sakit, Mika? Waktu HIV membunuh CD4 kamu?"
Mika menyelipkan rokoknya lagi, tapi kali ini lebih lama karena ia memutuskan untuk mengunyahnya.
"Kamu ingat bintang-bintang yang ditempel di papan di dalam kelasmu? Bu guru akan mencabuti satu persatu jika ada murid yang nakal, iya kan?"
Aku mengangguk.
"Bintang-bintang itu seperti CD4, sedangkan Bu guru itu seperti HIV. Dan aku adalah muridnya, Sugar... Jadi aku akan baik-baik saja, selama aku tidak nakal."
Aku mengangguk mengerti.
Hingga pada suatu hari  Mika harus meninggalkanku selamanya. Kepergian mika membuatku sangat terpukul tak berdaya. Aku tidak bisa menjalani hidupku dengan semangat. Mika yang membuat aku bangkit ,mika juga yang membuatku kembali terpuruk ,bahkan lebih terpuruk dari sebelumnya. Kesedihan ,kekecewaan dan kebingungan bercampur menjadi satu . Ketulusan cintaku telas pupus dan aku memendamnya sampai nanti dan mengingat Mika dalam hidupku.
Aku harus bangkit bagaimanapun kondisiku .aku sudah janji untuk melihat mika tersenyum dan orang tua ku tersenyum seperti yang mika katakan
 “Lakukanlah apa yang kamu ingin lakukan. Meskipun menari tidak sehebat seorang penari “
Scoliosis menjadi ketegaran hidupku dan menjadi manusia yang kuat  dan bisa beradaptasi dengan rasa kesakitan ini. Sedangkan Aids membuatku mengerti bahwa manusia tidak memiliki otak yang sama ,tetapi berbeda  dan aku mencoba menjadi Relawan HIV/AIDS dan akhirnya aku berhasil.
Aku tidak bisa melupakan Mika selamanya. Dia menjadi simpanan dalam hidupku meskipun sekarang ada yang menggantikan Mika dan dia sangat setia dalam kondisiku apapun. Dia adalah Ray. Cobaan hidup ini membuatku menjadi suatu pelajaran yang berharga. Dengan menikmati hidup, bahagia, dan bersyukur kepada Tuhan. Sekarang aku juga menjadi seorang designer.

Kelebihan
Cover pada novel ini dikemas dengan gambar yang sederhana namun menarik dan unik. Gambar-gambar serta tulisan yang digunakan pada setiap isi di halamannya juga menarik. Warna yang digunakan juga cukup menarik perhatian pembeli. Pembahasan yang di sampaikan pengarang amat sangat menarik untuk di baca serta gaya bahasa sederhana yang digunakan pun mudah di pahami. Cerita tersebut juga merupakan pengalaman pribadi sang pengarang untuk berbagi motivasi kepada pembaca.

Kekurangan
Buku ini nyaris tidak ada kekurangannya. Namun, kertas yang digunakan pada buku ini kurang tebal sehingga memungkinkan mudah tersobek.

Unsur Instrinsik
Dalam Novel ini latar tempat yang digunakan adalah di Jakarta dan Bandung. Tempat-tempat yang sering dicantumkan pada novel ini adalah Rumah, Sekolah, Kafe Pizza, Rumah Sakit, dan sebagainya.

Unsur Ekstrinsik
Penggunaan Bahasa Remaja dan Bahasa Sehari-hari.

Kesimpulan
Meskipun Indi adalah seorang scolioser, namun dihadapan banyak orang ia ingin menunjukkan bahwa penyakit ini tidak membuat seorang lemah atau merasa tertekan karena kelainan  yang dideritanya itu . Tetapi membuat  hidupnya semakin lebih berarti dan bisa melakukan apa saja yang ia inginkan. Ia ingin memotivasi agar kelainan ini tidak menjadi  akhir dari hidupnya dan berjalanlah dengan menikmati semua apa adanya yang  sudah ditentukan oleh Tuhan .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Large Rainbow Pointer